LAPORAN PRAKTIKUM
ALGORITMA PEMROGRAMAN
DAN STRUKTUR DATA
MODUL 2 DAN MODUL 3


Disusun oleh :
Nama :
Ricky Rudianto
NIM :
Kelas :
Teknik Informatika A
LABORATORIUM
KOMPUTER
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER
UNIVERSITAS
KUNINGAN
2012
MODUL
2
OPERASI
INPUT / OUTPUT DAN PENGGUNAAN OPERATOR
PEMBAHASAN
A. Operasi Input / Output
1.
Operasi
Input / Output (header stdio.h)
1.
Printf()

Printf(“string
kontrol”, argumen 1, argumen 2, ...);
2.
Puts()
Cara lain untuk
menampilkan suatu keluaran ke layar adalah dengan menggunakan fungsi puts().
Tetapi fungsi puts() hanya digunakan untuk menampilkan nilai string dan sudah
mengandung line feed atau escape sequence ganti baris.
3.
Putchar()
Fungs ini
digunakan untuk menampilkan sebuah karakter saja dan tidak mengandung escape
squence “\n”.
4.
Scanf()
Jika kita ingin
memasukan data dari keyboard, kita dapat menggunakan fungsi scanf. Data
selanjutnya dapat didefinisikan sebagai data variabel. Jika fugsi scanf ini
digunakan untuk membaca type array, karakter selanjutnya kita sebut dengan
istilah string, maka fungsi ini hanya akan membaca data sampai ditemukan blank.
Dengan demikian nilai setelah blank dianggap bukan lagi nilai dari variabel
yang akan mengisi variabel tersebut. Fungsi scanf lebih cocok digunakan untuk
data-data numerik.
5.
Gets()
Jika kita
menggunakan fungsi scanf untuk membaca data bertipe string, maka data tersebut
hanya akan dibaca sampai ditemukan spasi. Untuk keperluan pemasukan data string
yang panjang dipisahkan dengan spasi, bahasa C menyediakan fungsi gets().
6.
Getchar()
Perintah
getchar() digunakan untuk memasukan sebuah nilai karakter ke variabel yang
bertipe karakter.
2.
Operasi
Input / Output (header iostream.h)
1.
Cout

Cout <<
daftar_keluaran;
2.
Cin
Pernyataan cin
merupakan sebuah objek yang digunakan untuk memasukan data ke satu variabel
melalui keyboard.
B. Penggunaan Operator
Hanya dengan variabel
dan konstanta belum memungkinkan kita untuk membuat program yang berguna. Hal
ini disebabkan, belum adanya sarana untuk menggunakan variabel dan konstanta
tersebut. Operator adalah sarana yang dimaksud. Operator merupakan simbol
khusus yang merepresentasikan perhitungan sederhana seperti penambahan dan
perkalian. Nilai yang digunakan oleh operator sering disebut dengan operand.
Ekspresi merupakan kombinasi dari operator dengan perandnya. Dalam sebuah
eksekusi program, suatu ekspresi akan dievaluasi sehingga menghasilkan nilai
tunggal. Ada beberapa tipe operator yang dimaksud yaitu sebagai berikut :
1.
Operator Penunjukan
Memberikan nilai
dari bagian sebelah kanan operator ke bagian sebelah kiri operator. Operator
penunjukan dalam bahasa C/C++ menggunakan tanda sama dengan (=). Termasuk +=,
-=, *=, /=, dan %=.
2.
Operator Aritmatika
Operator
aritmatika yang sering digunakan dalam C++ adalah:
• ‘+’ = penjumlahan
• ‘-‘ = pengurangan
• ‘*’ = perkalian
• ‘/’ = pembagian
• ‘%’ = sisa bagi (modulo)
• ‘+’ = penjumlahan
• ‘-‘ = pengurangan
• ‘*’ = perkalian
• ‘/’ = pembagian
• ‘%’ = sisa bagi (modulo)
Contoh dari pemakaian masing – masing
operator tersebut adalah sebagai berikut:
#include
using namespace std;
#include
using namespace std;
void main ()
{
int satu, dua, tiga, empat, lima;
satu = 1 + 0;
dua = 4 - 2;
tiga = 1 * 3;
empat = 20 / 5;
int satu, dua, tiga, empat, lima;
satu = 1 + 0;
dua = 4 - 2;
tiga = 1 * 3;
empat = 20 / 5;
//mencari sisa bagi dari 25 / 10 lima
= 25 % 10;
cout <<
style="font-weight: bold;">Program Gaji_Dosen { Menentukan gaji
bulanan seorang dosen. Masukan yang dibaca dari papan kunci adalah nama Dosen,
golongan, dan jumlah jam kerja. Nama Dosen dan gajinya dicetak ke piranti
keluaran
}
3.
Operator Relasional
Operator untuk membandingkan kesamaan
dua nilai digunakan == dan menghasilkan sebuah ekspresi boolean.
Operator-operator yang lain : !=, >, <, >=.
PRAKTIKUM
Praktikum
1 : Penggunaan printf()
1.
Tulis source code berikut ini :

2.
Kompile dan jalankan

3.
Amati penggunaan bentuk penulisan untuk
fungsi printf
4.
Ubah menggunakan preprosessor directive
iostream.h
·
Penggunaan preprosessor directive
(iostream.h)

·
Kompile dan jalankan

Praktikum 2 : Penggunaan puts()
1.
Tulis source code berikut ini :

2.
Kompile dan jalankan

3.
Amati penggunaan bentuk penulisan untuk
fungsi puts
Praktikum
3 : Penggunaan Putchar()
1.
Tulis source code berikut ini :

2.
Kompile dan jalankan


Error:

3.
Amati penggunaan bentuk penulisan untuk fungsi
putchar
Praktikum
4 : Penggunaan scanf()
1.
Tulis source code berikut ini :

2.
Kompile dan jalankan

Ket. :
“apabila kita mengetik
pada variabel “a = Ricky” dan kita mengetik pada variabel “b = 1990” maka
apabila kita Enter langsung tampil “data yang anda masukan a = Ricky dan b =
1990”. (lihat gambar dibawah ini)

Praktikum
5 : Penggunaan Operator Penunjukan
1.
Tulis source code berikut ini :

2.
Kompile dan jalankan

3.
Amati penggunaan operator penunjukan
Praktikum
6 : Penggunaan Operator Aritmatika
1.
Tulis source code berikut ini :

2.
Kompile danjalankan

3.
Amati penggunaan instruksi increment
post-fixed
4.
Tulis source code berikut ini :

5.
Kompile dan jalankan

6.
Amati penggunaan instruksi incremen
pre-fixed
TUGAS
MODUL 2
1.
Ubah source code praktikum 6 diatas
menggunakan preprosessor directive istream.h !
2.
Apa perbedaan instruksi increment
post-fixed dan instruksi increment pre-fixed !
3.
Buat kesimpulan dan hasil praktikum dan
tugas praktikum !
Penyelesaian :
1.
Penggunaan
Operator Aritmatika Praktikum 6
1.
Tulis source kode berikut ini :

2.
Kompile dan jalankan

3.
Amati penggunaan instruksi increment
post-fixed
4.
Tulis source code berikut ini :

5.
Kompile dan jalankan

6.
Amati penggunaan instruksi incerement
pre-fixed
2.
Perbedaan instruksi increment Post-Fixed
dan instruksi inceremen Pre-Fixed adalah sebagai berikut :
++b
adalah pre-increment dan b++ adalah pasca-kenaikan yang ada di pertama b
bertambah sebelum digunakan dan dalam b detik bertambah setelah digunakan.
3. Kesimpulan
hasil praktikum dan tugas praktikum
Dalam kajian
diatas setiap instruksi yang dijalankan akanmenghasilkan sesuai dengan rumus
yang dibuat dan instruksi tertentu.
KESIMPULAN
A. Operasi Input / Output
1.
Operasi
Input / Output (header stdio.h)
1. Printf()
2. Puts()
3. Putchar()
4. Scanf()
5. Gets()
6. Getchar()
2.
Operasi
Input / Output (header iostream.h)
1. Cout
2. Cin
B. Penggunaan Operator
Ada beberapa
tipe operator yang dimaksud yaitu sebagai berikut :
1. Operator
Penunjukan
2. Operator
Aritmatika
3.
Operator Relasional
MODUL
3
STRUKTUR
PEMILIHAN (CONDITION)
PEMBAHASAN
DASAR
TEORI
Struktur pemilihan
(pengkondisian) mempunyai beberapa instruksi, antaralain sebagai berikut :
1.
Instruksi IF-THEN
a.
IF sederhana
b.
IF-THEN-ELSE
c.
IF bertingkat (bersarang)
2.
Instruksi SWITCH-CASE
Penjelasan :
1.
Instruksi
IF-THEN
a.
IF sederhana

if (kondisi)
{
<pernyataan>
}
Keterangan :
Pernyataan
sebuah kata THEN (dapat berupa satu atau lebih pernyataan) hanya akan
dilaksanakan bila <kondisi> bernilai benar (true). Bila <kondisi>
bernilai salah (false), tidak ada aksi yang dilaksanakan.
b.
IF-THEN-ELSE

if (kondisi)
{
<pernyataan_true>
}
else
{
<pernyataa_false>
}
Keterangan :
Pernyataan_true
akan dilaksanakan jika <kondisi> bernilai benar, tetapi jika kondisi
bernilai salah, maka else
yang menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi akan menyatakan pernyataan_false.
c.
IF bertingkat (bersarang)
Pernyataan
IF-THEN-ELSE Bertingkat digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua
kondisi yaitu satu kondisi terpenuhi dan lebih dari satu kondisi yang tidak
terpenuhi. Bila kondisi yang teruji terpenuhi, maka program akan menjalankan
pernyataan-pernytaan tertentu, dan bila kondisi yang diuji salah, maka program
akan menjalankan pernyataanpernyataan yang lain. Bentuk umum pernytaan
IF-THEN-ELSE Bertingkat adalah sebagai berikut :

<pernyataan_1>
else
if (kondisi_2)
<perntaan_2>
else
....
....
....
if (kondisi_n)
<pernyataan_n>
Keterangan :
Pernyataan IF-THEN-ELSE Bertingkat (bersarang) atau
IF didalam IF digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua kondisi
dalam bentuk bertingkat atau bersarang.
2.
Instruksi
SWITCH-CASE
Pemilihan proses menggunakan instruksi
IF selalu didasarkan pada dua pilihan yang bisa terjadi. Dengan demikian untuk
mengetes lebih dari dua pilihan harus digunakan sejumlah instruksi IF seperti terlihat
pada bentuk umum instruksi IF untuk pilihan jamak. Pemilihan proses untuk
sejumlah pilihan kondisi bisa dilaksanakan dengan instruksi SWITCH-CASE.
Pernyataan SWITCH-CASE digunakan untuk menyederhanakan instruksi IF-ELSE yang
bertingkat. Semua masalah yang bisa diselesaikan menggunakan instruksi
SWITCH-CASE, pasti juga bisa ditangani dengan menggunakan instruksi IF, tetapi
tidak berlaku sebaliknya. Jadi statement SWITCH-CASE merupakan statement yang
dimanfaatkan untuk menentukan pilihan dari sejumlah pilihan yang terlibat.
Statement juga memiliki dua bentuk,
yaitu statement SWITCH tunggal dan statement SWITCH bersarang. Bentuk umum
algoritma untuk instruksi SWICTH-CASE adalah sebagai berikut :

case <pilihan_1>
:<aksi_1>
case<pilihan_2>
:<aksi_2>
case<pilihan_n>
:<aksi_n>
{
otherwise aksi }
endcase
Keterangan :
Pilihan_1, pilihan_2,
dst mempunyai nilai kebenaran. Setiap pilihan diperiksa nilai kebenaranya,
mulai dari oilihan pertama sampai ditemukan pilihan yang berinilai benar. Jika
pilihan ke-i bernilai benar maka aksi ke-i dilaksanakan. Pilihan berikutnya
yakni pilihan ke-i+1 sampai pilihan ke-n tidak dipertimbangkan lagi.
Aksi yang dipasangkan
dengan ke-i dapat berupa satu baris instruksi atau blok instruksi. Apabila tidak
ada satupun pilihan yang bernilai benar, maka aksi sesudah otherwise
dikerjakan. Penulisan otherwise bersifat opsional. Dalam bahasa C/C++,
otherwise diganti dengan kata kunci dafault.

switch (kondisi)
{
Case
konstanta_1 : {statement-statement; break;}
Case
konstanta_2 : {statement-statement; break;}
................
Default
: {statement-statement; break;}
}
PRAKTIKUM
Praktikum
1 : Penggunaan struktur IF-THEN
Menuliskan algoritma dan mengimplementasikan
kedalam bahasa C/C++ dari permasalahan untuk apakah sebuah bilangan bulat yang
dimasukan dari keyboard merupakan bilangan genap atau bukan? Jika bilangan
tersebut adalah genap, maka akan akan mencetak pesan “Bilangan Genap”.

Algoritma
Bilangan_Genap
{ Mencetak pesan “Bilangan Genap” jika
sebuah bil. bulat yang dibaca dari

Kamus
(Deklarasi)

Algoritma
(Deskripsi)
Infut (Bil)
If (bil mod 2 = 0) then
output
(“Bilangan Bulat”)
endif
Bahasa C/C++ :

Kompile dan jalankan

1.
Perhatikan pengimplementasian ke bahasa
C++ dari algoritma tersebut
2.
Analisa bentuk penulisan untuk struktur
IF-THEN tersebut
Keterangan :
“apabila kita masukan bilangan bulat
misalnya saja angka 4 trus Enter maka akan secara otomatis langsung menyatakan
bilangan bulat. Dan apabila yang kita ketik bukan termasuk bilangan bulat maka
setelah d Enter tidak menyatakan bahwa bilangan tersebut adalah bilangan
bulat”. (lihat gambar di bawah)

Praktikum
2 : Penggunaan Struktur IF-THEN-ELSE
Dibaca dua buah bilangan bulat dari
piranti masukan. Tentukan dari kedua bilangan itu yang terbesar, misalkan kedua
bilangan tersebut adalah A dan B.
Analisis :



Algoritma
Cari_Max

Kamus
(Deklarasi)

Algoritma
(Deskripsi)
input (A,B)
if (A > B) then
output (“Bilangan terbesar dari
A”)
else
output (Bilangan terbesar adalah
B”)
endif
Bahasa C/C++ :

Kompile dan dijalankan :

Perhatikan pengimplementasian ke bahasa
C++ dari algoritma tersebut
Ketrrangan :
“apabila sudah dikompile lalu dijalankan
maka akan ( A = _ ), lalu kita ketikan angka A = 10 dan B = 11 setelah itu
tekan enter maka akan muncul pernyataan bahwa B itu bilangan yang terbesar”.
Praktikum
3 : Penggunaan Struktur IF-THEN-ELSE Bertingkat
Pengelompokan nilai dengan ketentuan :
Jika nilai angka > = 90, maka nilai
huruf = A; jika nilai huruf > = 70,
maka nilai angka = B; jika nilai angka > = 50, maka nilai huruf = C; jika
angka < = 50, maka nilai huruf E.

Algoritma Nilai

Kamus (Deklarasi)

Algoritma (Deskripsi)
infut
(grade)

Output
(“Nilai = A”)
else
if
(grade >= 70) then
Output
(“Nilai = B”)
else
if
(grade >= 50) then
Output
(“Nilai = C”)
else
if
(grade <= 50) then
Output
(“Nilai = E”)
endif
endif
endif
endif
Bahasa C++ :

Kompile dan jalankan :

1.
Perhatikan pengimplementasian ke bahasa
C++ dari algoritma tersebut
2.
Analisa bentuk penulisan untuk struktur
IF-THEN-ELSE bertingkat tersebut
Keterangan :
“apabila sudah di kompile dan dijalankan
maka jendela tersebut langsung ada tulisan (Masukan nilai [0 – 100] : _ ), maka
di tanda ( _ ) kita menuliskan nilai berapa saja dari nilai 0 – nilai 100,
sebagai contoh saya memasukan nilai 80 lihat gambar diatas, setelah d Enter
maka secara otomatis langsung bernilai huruf B”.
Praktikum
4 :
Dibaca nomor bulan (integer). Tuliskan
nama bulan sesuaidengan nomor bulannya. Misalnya jika dibaca bulan 8, maka akan
tecetus agustus. Masalah ini memiliki 12 buah kasus karena nama bulan
berbeda-beda tergantung pada nomo bulan yang diberikan (ada 12 bulan dalam
kalender masehi).

Algoritma
Nama_Bulan

Kamus
(Deklarasi)


input (NoBulan)
switch
case 1
: output (“Januari”)
case 2
: output (“Februari”)
case 3
: output (“Maret”)
case 4
: output (“April”)
case 5
: output (“Mei”)
case 6
: output (“Juni”)
case 7
: output (“Juli”)
case 8
: output (“Agustus”)
case 9
: output (“September”)
case 10
: output (“Oktober”)
case 11
: output (“Nopember”)
case 12
: output (“Desember”)
otherwise
: output (“Bukan bulan yang
benar”)
endswitch
Bahasa C++ :

Kompile dan jalankan :

1.
Perhatikan pemgimplementasian ke bahasa
C++ dari algoritma tersebut
2.
Analisa bentuk penulisan untuk struktur
SWITCH-CASE tersebut
Keterangan :
“apabila kita sudah menulis dari
penulisan algoritma tersebut ke dalam bahasa C++ dengan benar lalu di kompile
dan hasilnya (Bulan ke- _ ), maka kita masukan urutan bulan tersebut. Contoh :
bulan ke- 10 lalu d Enter maka hasilnya akan secara otomatis membaca bulan yang
berurutan ke 10 yaitu bulan Mei”.
Praktikum
5 :
Tulis kembali program diatas (praktikum
4) dengan kata kunci break dihilangkan, lakukan proses kompilasi dan jalankan
programnya. Perhatikan hasilnya!.
Dari tugas praktikum 4 : (break
dihilangkan)

Kompile dan jalankan :

Tugas
Modul 3
Soal
!
1.
Buatlah algoritma dan implementasikan menjadi program untuk membuat
program konversi dari nilai huruf menjadi nilai angka, dengan ketentuan masukan
berupa nilai huruf (menggunakan instruksi IF dan SWITCH)
Contoh :
·
Nilai
huruf : A nilai angka : 4

·
Nilai
huruf : B nilai angka : 3

·
Nilai
huruf : C nilai angka : 2

·
Nilai
huruf : D nilai angka : 1

·
Nilai
huruf : E nilai angka : 0

2.
Buatlah program untuk menseleksi suatu
bilangan dengan ketentuan sebagai berikut : (menggunakan instruksi IF dan SWITCH)
0<=nilai
<30 : Nilai rendah
30<=nilai
<60 : Nilai sedang
60<=nilai
<100 : Nilai tinggi
3.
Buat kesimpulan dari hasil praktikum dan
tugas praktikum
Penyelesaian
!
1.
a.
Instruksi IF
·
Penulisan Algoritma
instruksi IF

Algoritma Nilai
{ Menentukan Nilai huruf menjadi nilai
angka }

nilai
: char

infut
(char)
if
(nilai==’A’) then

else
if
(nilai==’B’) then
output
(“Nilai = 3”)
else
if
(nilai==’C’) then
output
(“Nilai = 2”)
else
if
(nilai==’D’) then
output
(“Nilai = 1”)
else
if
(nilai’E’) then
output
(“Nilai = 0”)
endif
endif
endif
endif
endif
· Bahasa
C++ Instruksi IF

· Kompile
dan jalankan

Keterangan :
“apabila sudah dikompile lalu kita
masukan nilai huruf. Misalnya huruf A lalu Ener maka hasilnya : (lihat gambar
dibawah ini)”.

2.
a. Instruksi IF
·
Penulisan Algoritma

Algoritma Bilangan
{ Menseleksi bilangan }
Kamus (Deklarasi)
nilai : integer
Algoritma (Deskripsi)
input
(nilai)
if
(nilai <=30) then
printf
(“Nilai rendah”)
else
if
(nilai <=60) then
printf
(“Nilai sedang”)
else
if
(nilai <=100) then
printf
(“Nilai tinggi”)

endif
endif
· Bahasa
C++

· Kompile
dan jalankan

Keterangan :
“apabila sudah dikompile dan dijalankan
kita masukan nilai angka. Misalnya nilai angka 90 ketika di Enter akan secara
otomatis menyatakan bahwa nilai angka tersebut Nilainya tinggi”. (lihat gambar
dibawah ini)

Keterangan :
“apabila kita masukan nilai 60 maka akan
secara otomatis menyatakan nilai tersebut termasuk keadala nilai tinggi, nilai
sedang atau kah nilai rendah” (lihat gambar dibawah ini)

Keterangan :
“apabila kita masukan nilai 30 maka
program akan menyatakan bahwa nilai tersebut nilai rendah” (lihat gambar
dibawah ini)

3.
Kesimpulan
Dari pembahasan praktikum maupun tugas
praktikum saya menyimpulkan bahwa :
- Penggunaan-penggunaan
setiap pilihan diperiksa nilai kebenarannya dimulai dari pilihan pertama
sampai pilihan yang bernilai benar.
- Apabila
tidak ada pilihan yang bernilai benar maka statement sesudah otherwise
dikerjakan. Dalam bahasa C/C++ diganti dengan kata kunci default.
- jika
perintah break pada program
dihilangkan maka semua statement akan dilaksanakan.
d. Jadi
apabila ada masalah yang menggunakan instruksi SWITCH – CASE pasti juga bisa
diselesaikan dengan menggunakan instruksi if, akan tetapi apabila ada masalah
yang menggunakan instruksi if tidak semua bisa diselesaikan dengan menggunakan
instruksi SWITCH – CASE. Setiap pemilihan suatu proses bisa menggunakan fungsi
IF yang didasarkan kedalam dua pilihan yang bisa terjadi. Didalam penggunaan
fungsi dari SWITCH – CASE dalam pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan
struktur dari pemilihan SWITCH – CASE tersebut.
e. Fungsi
SWITCH – CASE adalah dapat menyederhanakan instruksi IF-ELSE yang bertingkat,
dimana semua masalah dapat bisa diselesaikan dengan menggunakan instruksi
SWITCH – CASE sesuai dengan menggunaan dari fungsi IF tersebut.
- Penggunaan
instruksi SWITCH-CASE merupakan statement yang dimanfaatkan untuk
menentukan pilihan dari sejumlah pilihan yang terlibat. Statement ini juga
memiliki dua bentuk, yaitu statement SWITCH tunggal dan statement SWITCH
bersarang.
g. Intruksi
SWITCH-CASE juga dapat dikerjakan oleh intruksi IF, tetapi intruksi IF belum
tentu bisa dikerjakan pula oleh intruksi SWITCH-CASE.
KESIMPULAN
Struktur pemilihan
(pengkondisian) mempunyai beberapa instruksi, antaralain sebagai berikut :
1.
Instruksi IF-THEN
a.
IF sederhana
Pemilihan suatu
pernyataan dieksekusi hanya jika satu kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi.
Pernyataan IF-THEN (jika-maka) digunakaan untuk menguji sebuah kondisi. Bila
kondisi yang teruji terpenuhi, maka program akan menjalankan
pernyataan-pernyataan tertentu.
Keterangan :
Pernyataan
sebuah kata THEN (dapat berupa satu atau lebih pernyataan) hanya akan
dilaksanakan bila <kondisi> bernilai benar (true). Bila <kondisi>
bernilai salah (false), tidak ada aksi yang dilaksanakan.
b.
IF-THEN-ELSE
Pernyataan
instruktur IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalau tidak) digunakan untuk menguji dua
kondisi yaitu yang terpenuhi dan yang tidak terpenuhi. Bila kondisi yang diuji
terpenuhi, maka program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu. Dan
bila kondisi yang diuji salah, maka program akan menjalankan pernyataan-pernyataan
lain.
Keterangan :
Pernyataan_true
akan dilaksanakan jika <kondisi> bernilai benar, tetapi jika kondisi
bernilai salah, maka else
yang menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi akan menyatakan
pernyataan_false.
c.
IF bertingkat (bersarang)
Pernyataan
IF-THEN-ELSE Bertingkat digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua
kondisi yaitu satu kondisi terpenuhi dan lebih dari satu kondisi yang tidak
terpenuhi. Bila kondisi yang teruji terpenuhi, maka program akan menjalankan
pernyataan-pernytaan tertentu, dan bila kondisi yang diuji salah, maka program
akan menjalankan pernyataanpernyataan yang lain.
Keterangan :
Pernyataan IF-THEN-ELSE Bertingkat (bersarang) atau
IF didalam IF digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua kondisi
dalam bentuk bertingkat atau bersarang.
2.
Instruksi SWITCH-CASE
Pemilihan proses menggunakan
instruksi IF selalu didasarkan pada dua pilihan yang bisa terjadi. Dengan
demikian untuk mengetes lebih dari dua pilihan harus digunakan sejumlah
instruksi IF seperti terlihat pada bentuk umum instruksi IF untuk pilihan
jamak. Pemilihan proses untuk sejumlah pilihan kondisi bisa dilaksanakan dengan
instruksi SWITCH-CASE. Pernyataan SWITCH-CASE digunakan untuk menyederhanakan
instruksi IF-ELSE yang bertingkat. Semua masalah yang bisa diselesaikan
menggunakan instruksi SWITCH-CASE, pasti juga bisa ditangani dengan menggunakan
instruksi IF, tetapi tidak berlaku sebaliknya. Jadi statement SWITCH-CASE
merupakan statement yang dimanfaatkan untuk menentukan pilihan dari sejumlah
pilihan yang terlibat. Statement juga
memiliki dua bentuk, yaitu statement SWITCH tunggal dan statement SWITCH
bersarang.
Keterangan :
Pilihan_1, pilihan_2,
dst mempunyai nilai kebenaran. Setiap pilihan diperiksa nilai kebenaranya,
mulai dari oilihan pertama sampai ditemukan pilihan yang berinilai benar. Jika
pilihan ke-i bernilai benar maka aksi ke-i dilaksanakan. Pilihan berikutnya
yakni pilihan ke-i+1 sampai pilihan ke-n tidak dipertimbangkan lagi.
No comments:
Post a Comment